Bimtek Management Oleh Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Jombang

Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Jombang melaksanakan Bimtek managemen kepada PMI Purna di Desa Galengdowo

Bimtek ini merupakan salah satu perhatian dari Disnaker Kab. Jombang kepada warga Desa Galengdowo khususnya para PMI Purna yang ada di desa galengdowo dengan tujuan mereka bisa mengembangkan usahanya dirumah dengan menambah keterampilanya dalam memasarkan produk yang merka punya melalui akun digital sehingga bisa menambah omset penjualan produknya.

Bimtek ini dilaksanakan selama dua hari di balai desa Galengdowo dan ditutup langsung oleh Bapak Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Jombang.

Pengukuhan Kelompok Binaan Pemberdayaan BP3MI Jawa Timur (KLAMBI JATIM)

Pengukuhan Kelompok Binaan Pemberdayaan BP3MI Jawa Timur (KLAMBI JATIM) Kabupaten Jombang dilaksanakan di Balai Desa Galengdowo dengan dihadiri oleh Kepala Dinas terkait juga Bapak Camat Wonosalam dengan dimulai dengan menampilkan kesenian tari Remo dari sanggar tari Gauwari Manunggal Dusun Plumpung Desa Galengdowo.

Kelompok yang dikukuhkan tersebut telah mendapatkan pelatihan batik eco print selama 3 hari guna merangsang niat wirausaha bagi para eks TKI agar mempunyai keterampilan dan membuka peluang usaha dirumah serta diharapkan usaha baru itu bisa berkembang dan menjadi sumber penghasilan mereka.

ASAL USUL DESA GALENGDOWO

Nama Desa Galengdowo bermula pada Tahun 1817 dari sejarah penduduk  Gunung Candi yang terletak di lereng Gunung Anjasmoro. Lereng tersebut disebut Gunung Candi karena di puncak gunung itu dahulu terdapat sebuah candi peninggalan kerajaan Majapahit yang digunakan sebagai tempat untuk sembahyang.

Pada suatu hari beberapa orang warga Gunung Candi mengadakan pertandingan sabung ayam dengan warga Dusun Sanggar yang bertempat di Dusun Sanggar yang jaraknya sekitar 5 kilometer dari Gunung Candi. Sebelum pertandingan sabung ayam dimulai warga Gunung Candi sesumbar ( bersumpah ) apabila ayam miliknya kalah dalam pertandingan maka mereka akan pulang dengan cara tidak akan menginjak tanah. Setelah pertandingan sabung ayam berlangsung beberapa saat ayam milik warga Gunung Candi akhirnya kalah dalam pertandingan. Karena mereka telah bersumpah sebelumnya maka mereka pulang ke Gunung Candi dengan cara menggunakan daun talas sebagai alas pijakan mereka. Setelah sampai di Gunung Candi daun talas yang digunakan sebagai alas pijakan kaki tersebut berubah menjadi batu yang berbaris dari Dusun Sanggar sampai Gunung Candi. Tanah yang terdapat deretan batu-batu tersebut digunakan sebagai pematang sawah (galeng), dikarenakan pematang sawah tersebut terbentang panjang (dowo) maka disebut galengdowo.

Nama pematang sawah tersebut dijadikan acuan pemberian nama desa Galengdowo yang artinya pematang sawah yang panjang. Dari penelusuran sejarah tersebut belum diketahui kapan pemberian nama desa Galengdowo dari tahun berapa tepatnya berdiri Pemerintah Desa Galengdowo dimulai. Hal ini belum ada penelitian mendalam tentang sejarah Desa Galengdowo, karena tidak adanya yang empiris untuk mendukung. Tetapi dari keterangan dapat ditarik kesimpulan bahwa cikal bakal Desa Galengdowo sudah ada sejak zaman Majapahit.

SELAYANG PANDANG DESA GALENGDOWO

Profil Desa Galengdowo

Lokasi dan Geografi: Desa Galengdowo terletak di Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang, Provinsi Jawa Timur. Desa ini berada di dataran tinggi yang dikenal dengan keindahan alamnya yang memukau. Dengan letak geografis yang berada di kaki pegunungan, Galengdowo menawarkan pemandangan alam yang asri dan udara yang sejuk, jauh dari hiruk-pikuk perkotaan.

Sejarah: Desa Galengdowo memiliki sejarah panjang yang kaya akan tradisi dan budaya lokal. Nama “Galengdowo” dipercaya berasal dari bahasa Jawa yang memiliki makna tertentu yang berkaitan dengan sejarah pembentukan desa ini. Sejak masa lalu, Galengdowo telah menjadi komunitas yang hidup berdampingan dengan alam, menjalani kehidupan sehari-hari dengan kearifan lokal dan menjaga warisan budaya nenek moyang.

Demografi: Desa ini dihuni oleh masyarakat yang ramah dan penuh semangat. Populasi desa ini terdiri dari berbagai kelompok usia dengan mayoritas penduduk adalah petani yang bergantung pada hasil pertanian dan perkebunan. Struktur sosial desa ini sangat kompak, dengan adanya berbagai kegiatan sosial dan gotong-royong yang menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari.

Ekonomi: Ekonomi Desa Galengdowo didominasi oleh sektor pertanian, dengan tanaman utama seperti padi, jagung, dan berbagai jenis sayuran. Selain itu, perkebunan kopi dan teh juga menjadi sumber pendapatan tambahan bagi masyarakat setempat. Kegiatan ekonomi lain termasuk kerajinan tangan dan usaha kecil yang memanfaatkan bahan baku lokal.

Budaya dan Tradisi: Budaya lokal di Galengdowo sangat kental dengan tradisi Jawa. Acara-acara adat seperti perayaan hari raya, upacara selamatan, dan berbagai ritual keagamaan sering diadakan dan melibatkan seluruh masyarakat. Seni dan budaya lokal juga dipertunjukkan dalam bentuk tarian tradisional, musik gamelan, dan berbagai bentuk kesenian lainnya yang menjadi bagian dari identitas desa ini.

Wisata dan Potensi Alam: Keindahan alam Desa Galengdowo adalah salah satu daya tarik utamanya. Dengan pemandangan pegunungan yang mempesona, hutan yang lebat, dan udara yang segar, desa ini menjadi destinasi potensial untuk wisata alam. Aktivitas trekking, berkemah, dan eksplorasi alam sangat populer di kalangan wisatawan yang mencari pengalaman berlibur di tengah alam.

Pembangunan dan Infrastruktur: Desa Galengdowo telah mengalami berbagai kemajuan dalam hal pembangunan infrastruktur. Jalan-jalan utama telah diperbaiki, dan fasilitas umum seperti sekolah dan pusat kesehatan terus ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Pemerintah desa berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas hidup penduduk dengan proyek-proyek pembangunan berkelanjutan.

Harapan dan Masa Depan: Dengan potensi alam yang luar biasa dan kekayaan budaya yang dimiliki, Desa Galengdowo memiliki peluang besar untuk berkembang lebih lanjut. Harapan ke depan adalah agar desa ini dapat terus mempertahankan kekayaan budaya dan lingkungan alaminya sambil mengejar kemajuan ekonomi dan sosial yang berkelanjutan.

Desa di Jombang Menuju Transaksi Non-Tunai Demi Efisiensi dan Kemudahan Keuangan

Jombang, 27 Februari 2024 – Desa-desa di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, sedang mempersiapkan diri untuk mengadopsi sistem transaksi non-tunai dengan tujuan meningkatkan efisiensi dan kemudahan dalam bertransaksi keuangan. Langkah ini diharapkan akan membawa dampak positif bagi manajemen keuangan desa serta memudahkan petugas desa dalam melakukan transaksi sehari-hari.

Salah satu tujuan utama dari pengenalan sistem transaksi non-tunai ini adalah untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan keuangan desa. Dengan menggunakan metode non-tunai, seperti transfer bank dan pembayaran digital, diharapkan proses pembayaran tagihan, gaji pegawai, serta penyaluran dana bantuan sosial dapat dilakukan dengan lebih cepat dan tepat.

Selain itu, adopsi transaksi non-tunai juga akan memberikan kemudahan bagi petugas desa dalam melaksanakan tugas administratif mereka. Dengan tidak lagi bergantung pada uang tunai, risiko kehilangan atau kesalahan dalam pencatatan transaksi dapat diminimalkan, sehingga memperkuat transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan desa.

Pihak Bank Jombang, sebagai mitra dalam inisiatif ini, menyatakan kesiapannya untuk mendukung desa-desa di Kabupaten Jombang dalam mengadopsi transaksi non-tunai. Mereka akan menyediakan layanan perbankan digital serta memberikan pelatihan kepada petugas desa tentang penggunaan sistem transaksi non-tunai.

Diharapkan bahwa dengan adopsi transaksi non-tunai ini, Desa di Kabupaten Jombang dapat mengoptimalkan pengelolaan keuangan mereka, meningkatkan efisiensi, dan memperkuat transparansi dalam pemerintahan desa.

 

Bank Jombang Menggelar Sosialisasi Implementasi Transaksi Non Tunai Desa dan Uji Coba Siskeudes Online

Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) – Kabupaten Jombang kerjasama bersama Bank Jombang telah menggelar Sosialisasi Implementasi Transaksi Non Tunai Desa dan Uji Coba Siskeudes Online kepada perwakilan 21 Pemerintahan Desa se-Kabupaten Jombang yang akan dijadikan pilot project. Sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan memudahkan petugas desa dalam bertransaksi keuangan. Serta langkah-langkah penting dalam mendukung perkembangan efisiensi desa dalam meningkatkan inklusi keuangan desa, dan memberikan manfaat penggunaan teknologi finansial kepada Pemerintahan Desa.

Turut hadir Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Jombang, Dinas Komunikasi dan Informatika, Direktur Bisnis Bank Jombang Bpk. Adam Joyo Pranoto, S.Kom., ME, serta dari PT. Lawang Sewu Teknologi sebagai vendor pendamping aplikasi Siskeudes Online.

 

Apa itu Siskeudes Online

Siskeudes Online merupakan sebuah platform berbasis website yang terintegrasi dengan aplikasi Sistem Keuangan Desa (Siskeudes). Pada uji coba Siskeudes Online ini sebagai solusi administrasi desa secara online yang mendukung transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan desa.

Tidak hanya itu, Siskudes Online ini juga dapat melakukan pembayaran pajak dengan Direktorat Jenderal Pajak secara realtime.

Dengan adanya sosialisasi ini dapat menjadi langkah maju ke desa-desa khususnya Kabupaten Jombang menuju transformasi digital, mengurangi transaksi penggunaan uang tunai, dan membangun ekosistem keuangan inklusif. Dengan adanya dukungan dari pemerintah, lembaga keuangan, dan masyarakat, diharapkan Pemerintahan Desa semakin menuju smart governance di Kabupaten Jombang melalui penggunaan teknologi finansial.

Bank Jombang Siap Menyokong Era Transaksi Non Tunai Desa di Lingkup Pemerintahan Kabupaten Jombang

BANK JOMBANG – Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia telah menerbitkan surat perihal Implementasi Transaksi Non Tunai pada Pemerintah Desa pada tanggal 5 Juli 2023. Sebagai Bank Pengelola Rekening Kas Desa, Bank Jombang pun siap dan mendukung implementasi tersebut khususnya di lingkup pemerintahan kabupaten Jombang. Bahkan dengan adanya implementasi ini, Bank Jombang berkomitmen selalu memberikan pelayanan terbaik kepada setiap desa di lingkup kabupaten Jombang. Sebagaimana diketahui sebelumnya, Bank Jombang telah ditunjuk sebagai pengelola rekening kas desa di Kabupaten Jombang sesuai sejak tahun 2017.

Khusus implementasi transkasi non tunai pada pemerintah desa, Bank Jombang telah mengembangkan sistem aplikasi yang terkoneksi langsung dengan siskeudes online ,sehingga dalam pelaksanaannya nanti , desa akan lebih dimudahkan dalam melakukan transaksi. Dalam aktifitas berkaitan dengan pembayaran Non Tunai, Bank Jombang telah memiliki ijin dari Bank Indonesia perihal Persetujuan Izin Sebagai Penyedia Jasa Pembayaran Kategori Izin 1 dengan Aktifitas Penatausahaan Sumber Dana berupa Penyelenggaraan Layanan ATM Cardless.

Bank Jombang berkomitmen untuk terus melakukan inovasi digital di dunia perbankan, guna memberikan pengalaman yang terbaik bagi nasabah. Siskeudes online merupakan salah satu inovasi digital yang diberikan kepada pemerintah desa guna mendukung implementasi transaksi non tunai.